Total Pengunjung

Selasa, 15 November 2011

Pembelajaran Baru dari Seorang Balita

 
 
 
 
 
 
i
 
Rate This
Quantcast
Balita Lucu dan Imut
Sebagai Orang dewasa saya sangat menyukai sekali anak kecil, apalagi yang masih berumur di bawah lima tahun(Balita). Banyak sekali alasan mengapa saya betah berlama-lama bersama mereka. Salah satunya adalah ketika saya melihat ekspresi wajah mungil yang mengemaskan, saat memperagakan apa yang saya pinta. Belum lagi saat mereka baru belajar berbicara, mengeja kata demi kata yang pengucapannya tidak begitu jelas.  Keluarlah kalimat-kalimat asing  dari mulutnya—seperti sebuah mantra–yang sangat sulit saya cerna, Persis ketika saya baru mendapatkan pelajaran bahasa Asing pertama kali di bangku sekolah dahulu J Nah! yang hebatnya lagi, beberapa kali saya mendengar seorang anak menayakan sesuatu kepada orang tuanya dengan pertanyaan-pertanyaan yang sangat sederhana. Meskipun pertanyaannya sederhana, namun sering membuat orang tuanya kewalahan mencari jawaban. Masih ingat kan,  seorang Anak Balita yang mejadi model sebuah iklan susu di televisi baru-baru ini. Ia terlihat begitu cerdas memerankan  anak se-usia-nya dalam iklan tersebut. Berulang kali ia melontarkan pertanyaan kepada Ayanya tentang hal-hal baru di ketahuinya.
Selamatkan Oran Utan dari Pembantaian
“Ayah…Ayah. ini binatang apa namanya?” sambil menunjuk sebuah gambar. “orang utan.” Jawab si Ayah mantap. “Kok Orang Utan sih? Kan mirip Monyet, ga mirip Orang?” anak itu kembali bertanya dengan lugunya. Kontan aja si Ayah bingung dengan pertanyaan itu. Sebelum Iklannya berakhir, Sang Anak kembali melontarkankan pertanyaan yang tidak bisa di jawab si Ayah. “Kalo…Buaya darat itu apa sih, yah?” Mungkin ada yang bisa membantu memberikan jawaban dan menjelaskan kepada si Anak? Siapa tau nanti Anak balita kita akan melontarkan pertanyaan yang serupa setelah melihat iklan tersebut sambil merengek-rengek minta di belikan susu seperti di dalam iklan. J Eits, tunggu dulu, Saya dan istri pun pernah mengalami hal yang hampir sama. Ketika itu keponakan kami yang baru berumur tiga tahun, tiba-tiba menghampiri ingin menanyakan sesuatu. Dengan suara masih cedal dan wajah tak berdosanya ia berujar. “ Ante…ante…, ade punya jawaban!” ”bukan jawaban kali de…, tapi pertanyaan.” Dengan lemah lembut istri saya menimpalinya. Lalu dengan polosnya anak tiga tahun itu kembali bertanya. “emang kalo jawaban itu, apa ante?” Kami berdua dibuatnya tak berdaya untuk menjawab pertanyaan itu. Ternyata kami mendapatkan pelajaran baru dari seorang guru yang masih balita itu. “Apakah ada yang bisa membantu saya untuk menjawabnya?
sumber: http://eckolution.wordpress.com/2011/11/14/pembelajaran-baru-dari-seorang-balita/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar