i
Rate This
Balita
Lucu dan Imut
Sebagai Orang dewasa saya sangat menyukai sekali anak kecil, apalagi
yang masih berumur di bawah lima tahun(Balita). Banyak sekali alasan
mengapa saya betah berlama-lama bersama mereka. Salah satunya adalah
ketika saya melihat ekspresi wajah mungil yang mengemaskan, saat
memperagakan apa yang saya pinta.
Belum lagi saat mereka baru belajar berbicara, mengeja kata demi kata
yang pengucapannya tidak begitu jelas. Keluarlah kalimat-kalimat asing
dari mulutnya—seperti sebuah mantra–yang sangat sulit saya cerna,
Persis ketika saya baru mendapatkan pelajaran bahasa Asing pertama kali
di bangku sekolah dahulu J
Nah! yang hebatnya lagi, beberapa kali saya mendengar seorang anak
menayakan sesuatu kepada orang tuanya dengan pertanyaan-pertanyaan yang
sangat sederhana. Meskipun pertanyaannya sederhana, namun sering membuat
orang tuanya kewalahan mencari jawaban.
Masih ingat
kan, seorang Anak Balita yang mejadi model
sebuah iklan susu di televisi baru-baru ini. Ia terlihat begitu cerdas
memerankan anak se-usia-nya dalam iklan tersebut. Berulang kali ia
melontarkan pertanyaan kepada Ayanya tentang hal-hal baru di ketahuinya.
Selamatkan
Oran Utan dari Pembantaian
“Ayah…Ayah. ini binatang apa namanya?” sambil menunjuk sebuah gambar.
“orang utan.” Jawab si Ayah mantap.
“Kok Orang Utan sih?
Kan mirip Monyet, ga mirip Orang?” anak
itu kembali bertanya dengan lugunya.
Kontan aja si Ayah bingung dengan pertanyaan itu.
Sebelum Iklannya berakhir, Sang Anak kembali melontarkankan
pertanyaan yang tidak bisa di jawab si Ayah.
“Kalo…Buaya darat itu apa sih, yah?”
Mungkin ada yang bisa membantu memberikan jawaban dan menjelaskan
kepada si Anak? Siapa tau nanti Anak balita kita akan melontarkan
pertanyaan yang serupa setelah melihat iklan tersebut sambil
merengek-rengek minta di belikan susu seperti di dalam iklan. J
Eits, tunggu dulu, Saya dan istri
pun pernah
mengalami hal yang hampir sama. Ketika itu keponakan kami yang baru
berumur tiga tahun, tiba-tiba menghampiri ingin menanyakan sesuatu.
Dengan suara masih cedal dan wajah tak berdosanya ia berujar.
“ Ante…ante…, ade punya jawaban!”
”bukan jawaban kali de…, tapi pertanyaan.” Dengan lemah
lembut istri saya menimpalinya.
Lalu dengan polosnya anak tiga tahun itu kembali bertanya.
“emang kalo jawaban itu, apa ante?” Kami berdua dibuatnya
tak berdaya untuk menjawab pertanyaan itu. Ternyata kami mendapatkan
pelajaran baru dari seorang guru yang masih balita itu.
“Apakah ada yang bisa membantu saya untuk menjawabnya?
sumber: http://eckolution.wordpress.com/2011/11/14/pembelajaran-baru-dari-seorang-balita/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar