Total Pengunjung

Selasa, 29 November 2011

6 Cara Mudah Membuat Orang Lain Suka Kita

1. Sungguh-sungguh berminat terhadap orang lain.

Cara pertama membuat orang lain menyukai kita adalah dengan menunjukkan minat terhadap orang lain. Berminat terhadap orang lain dapat berarti suka bergaul dan berinteraksi dengan orang lain. Hal ini berkaitan erat dengan tingkat kecerdasan sosial yang kita miliki. Semakin baik kecerdasan sosial yang kita miliki, akan memudahkan kita untuk bergaul dan berinteraksi dengan orang lain. Hal inilah
nantinya yang akan membuat orang lain tersebut menyenangi diri kita. Selain itu, kita akan mendapatkan lebih banyak kawan dalam waktu 2 bulan dengan cara menjadi tertarik pada orang lain dibandingkan dengan yang kita peroleh dalam waktu 2 tahun dengan cara mengusahakan orang lain tertarik pada anda.

2. Tersenyumlah

Prof. James V. Mc Connell, seorang psikolog dari Michigan pernah berkata: “Orang yang tersenyum, cenderung mampu mengatasi, mengajar dan menjual dengan lebih efektif dan membesarkan anak-anak yang lebih bahagia”. Pembaca yang budiman, dengan tersenyum kepada orang yang kita jumpai, menunjukkan bahwa kita senang berjumpa dengan dia. Senyuman yang tulus bermakna bahwa kita sedang merasa senang. Dan rasa senang merupakan salah satu bentuk emosi positif yang dapat kita “tularkan” kepada orang lain. Kondisi yang menyenangkan inilah yang memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan lebih baik.
Nah, bagaimana kalau pada saat itu kita tengah mendapatkan masalah? Paksakan diri untuk tersenyum. Latihlah diri kita untuk mampu tersenyum bagaimanapun masalah menghimpit kita. Dengan memaksakan diri untuk tersenyum, akan mampu mengurangi rasa kesal/marah/sedih yang timbul karena adanya masalah.
Penulis tertarik dengan sebuah pepatah Cina kuno yang mengatakan: “Seseorang tanpa wajah tersenyum tidak boleh membuka toko”. Apa makna dari pepatah tersebut? Ya…. Senyuman yang diberikan oleh pelayan toko, akan membuat pembeli merasa senang untuk belanja di toko tersebut yang pada gilirannya nanti akan menjadi pelanggan setia. Makna yang lebih luas adalah dengan tersenyum kepada seseorang akan membuat orang tersebut menyukai kita dan segala hal yang berhubungan dengan kita(termasuk usaha kita).

3. Ingatlah nama seseorang

Yakinkah pembaca bahwa rata-rata orang menaruh minat kepada namanya sendiri dari pada nama orang lain di dunia ini? Oleh sebab itu, agar kita disenangi oleh orang lain maka kita perlu menyebut nama orang tersebut ketika bertemu dengannya. Ingatlah dengan baik nama orang itu, dan panggil nama itu dengan nada yang bersahabat. Jika hal itu sudah dilakukan, maka berarti kita sudah memberikan pujian kepadanya.
Hati-hati, jangan sampai salah menyebut nama seseorang, karena hal itu akan menimbulkan rasa yang kurang enak dihati orang yang punya nama. Kita juga tidak boleh lupa dengan nama seseorang yang pernah kita temui. Hal ini memang sulit dilakukan. Bisa jadi karena kita jarang bertemu, atau baru ketemu sekali dengan rentang waktu yang lama. Bisa juga disebabkan karena kita tidak meluangkan waktu, energi dan konsentrasi untuk mengingat nama seseorang. Oleh sebab itu, agar kita disenangi oleh orang lain, mari kita berlatih untuk mengingat nama seseorang. Ingatlah:”nama mempunyai keajaiban dan merupakan milik orang itu”.

4. Jadilah pendengar yang baik.

Tuhan menciptakan manusia dengan satu mulut dan dua telinga. Hal ini berarti kita diminta untuk lebih banyak mendengar daripada berbicara. Menjadi pendengar yang baik. Orang lebih suka kepada pendengar yang baik daripada pembicara yang baik. Menjadi pendengar yang baik merupakan suatu keterampilan dan kemampuan yang jarang dan susah untuk dimiliki.
Dale carnegie mengingatkan bahwa: “ orang yang menjadi lawan bicara anda seratus kali lebih tertarik dengan diri mereka, keinginan, masalah mereka dibandingkan dengan minat mereka pada anda dan masalah anda”
Oleh sebab itu, kita perlu mempelajari dan memiliki keterampilan menjadi pendengar yang baik. InsyaAllah, penulis akan mencoba menulis hal tersebut diwaktu mendatang.

5. Buat orang lain merasa penting

Cara terakhir yang dikemukakan oleh Carnegie adalah buat seseorang merasa dirinya penting. Apabila kita hanya mementingkan diri sendiri, sehingga tidak mampu memberikan perhatian dan penghargaan kepada orang lain, kita akan menemui kegagalan. Merasa diri kita orang penting dan menggangap remeh orang lain bukanlah suatu sikap yang terpuji. Hal itu akan menyebabkan kebencian terhadap diri kita. Orang akan cenderung menjauhi kita.

6. Bicarakan minat-minat orang lain

Sebagaimana yang telah dikemukakan diatas, bahwa orang lebih suka dan tertarik untuk membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan dirinya. Salah satunya adalah minat yang dimilikinya. Jika anda mengetahui bahwa orang yang menjadi lawan bicara anda menyukai masalah politik, ajaklah dia berbicara tentang situasi politik yang sedang berjalan. Tunjukkan kepadanya bahwa anda juga berminat terhadap masalah politik dengan memberikan berbagai tanggapan. Doronglah dia untuk berbicara lebih jauh tentang hal tersebut, sehingga menimbulkan semangat dalam diri mereka.
Adanya semangat untuk berbicara dengan kita, serta keinginan kita untuk membicarakan hal-hal yang menjadi minatnya itulah yang nantinya membuat dia menyenangi kita. Dia merasa nyaman dan enak bergaul dengan kita.

Sabtu, 26 November 2011

Polisi Didesak Segera Tangkap Pelaku Utama Pembunuh Siswa Pangudi Luhur



                                                                    TKP PEMBUNUHAN


Jakarta - Polisi didesak untuk segera menangkap pelaku penusukan siswa Pangudi Luhur, Raafi Aga Winasya Benjamin (17). Polisi juga harus objektif dan profesional dalam menangani kasus tersebut.

"Polisi seharusnya secepat mungkin mengungkap kasus ini. Karena bagaimana pun bukan hanya keluarga tapi juga publik menanti pengungkapan kasus ini," ujar anggota Komnas HAM, Ridha Saleh kepada detikcom, Jumat (25/11/2011).

Ridha mengatakan saat ini pihaknya belum bisa bicara mengenai indikasi pelanggaran HAM dalam kasus tersebut. Meski begitu, saat ini kasus tersebut sedang dikaji oleh Komnas HAM.

"Belum bisa ke situ (pelanggaran HAM), tapi kalau polisi melakukan pembiaran terhadap kasus ini saya kira ini bisa membuat keluarga korban lebih terluka," paparnya.

Mengenai dugaan keterlibatan oknum ormas tertentu, Ridha meminta polisi untuk objektif dan profesional dalam menangani kasus ini.

"Polisi jangan sampai tersandera oleh kepentingan lain. Jadi kita berharap polisi objektif, profesional, bahwa ini tindakan kriminal. Kewajiban polisi menyelesaikan itu," tegasnya.

Seperti diketahui, Raafi tewas tertusuk saat berjoget di Cafe Shy Rooftop, Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (5/11) lalu. Saat itu, Raafi tengah menghadiri pesta ulang tahun salah satu temannya.

Polres Jaksel mengatakan, keributan dipicu akibat pelemparan puntung rokok yang dilakukan oleh salah satu siswa Pangudi Luhur terhadap kelompok Michael (24). Michael saat itu bersama 12 orang lain, berada di meja yang dekat dengan meja kelompok Raafi.

Tiga orang dari kelompok Mike, sebutan Michael, telah dijadikan tersangka dan ditahan dalam kasus tersebut. Namun dari ketiganya, belum ada yang mengarah ke pelaku penusukan yang mengakibatkan Raafi tewas.



sumber : http://www.detiknews.com/read/2011/11/26/032834/1776079/10/polisi-didesak-segera-tangkap-pelaku-utama-pembunuh-siswa-pangudi-luhur?n991102605

PL Awasi Kemungkinan 'Stuntman' Penusuk Raafi



JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Advokasi Brawijaya IV (TABIV) akan mengawasi kemungkinan hadirnyastuntman atau pemeran pengganti yang memosisikan diri sebagai pelaku penusukan Raafi Aga Winasya Benyamin (17). Pengawasan tersebut dilakukan menyusul belum adanya pengolahan bukti ilmiah oleh pihak kepolisian.
Kami waspadai kehadiran orang yang disuruh mengaku sebagai pembunuh Raafi untuk menutup pelaku sebenarnya
-- Mahendradatta
"Kami waspadai kehadiran orang yang disuruh mengaku sebagai pembunuh Raafi untuk menutup pelaku sebenarnya," kata M Mahendradatta mewakili TABIV di Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (23/11/2011).
Dia menjelaskan, hingga saat ini polisi baru memperoleh bukti kesaksian dan belum sampai pada pengolahan bukti ilmiah, seperti sidik jari dan validasi ciri-ciri fisik.
Pemeran pengganti, menurut Mahendradatta, dimungkinkan melihat dugaan pelaku yang tergolong dari kalangan atas. "TKP adalah tempat hiburan kalangan atas, bukan tempat umum yang bisa dimasuki dengan bebas," kata Mahendradatta.
TABIV juga menyatakan bukti ilmiah sudah semakin sulit didapatkan mengingat manajemen Kafe Shy Rooftop Kemang telah mengubah kondisi tempat kejadian perkara (TKP). "Lebih disayangkan lagi karena setelah dibersihkan, TKP langsung digunakan lagi untuk kegiatan," kata Mahendra.
Seperti diberitakan sebelumnya, Raafi Aga Winasya Benjamin tewas akibat penusukan yang terjadi Shy Rooftop pada Sabtu (5/11/2011). Polisi telah menahan tiga orang, masing-masing H, T, dan F alias Bacol
Ketiganya telah ditetapkan sebagai tersangka tapi polisi menyatakan belum menemukan motif pelaku.

Jumat, 25 November 2011

Menebang Pohon demi Perpustakaan

JAKARTA - Perpustakaan menjadi salah satu tempat menimba ilmu secara mandiri bagi siapa saja. Keberadaanya pun dianggap dan menjadi persyaratan mutlak tiap sekolah yang berdiri.
Namun, apa daya terbatasnya lahan dan dana untuk membangun perpustakaan membuat sekolah-sekolah di pedalaman Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau hanya mengandalkan guru sebagai satu-satunya sumber ilmu. Tidak ada lagi ruang yang tersisa untuk disulap menjadi perpustakaan.
Hal inilah yang dialami SDN 012 Silikuan Hulu, Ukui. Sang kepala sekola, Edi Mohammad Muhtar mengaku buku-buku pelajaran pemberian Dinas Transmigrasi hanya digunakan setiap kelas jika dibutuhkan. Apabila tidak digunakan, buku-buku itu dibiarkan begitu saja di ruang guru sampai usang.
Tetapi, lama-kelamaan Edi menyadari pentingnya keberadaan perpustakaan bagi sekolah. "Perpustakaan termasuk salah satu program yang menentukan akreditasi sekolah. Kalau tidak ada, maka akreditasi terpengaruh," ungkap Edi, Kamis (24/11/2011), saat dijumpai Kompas.com di sekolahnya.
Semakin tinggi akreditasi sebuah sekolah akan membuat sekolah itu semakin diperhatikan dan bisa pula membuat anggaran bertambah. Edi berharap hal itu terjadi di sekolahnya.
Ia bersama lima guru lainnya akhirnya mengikuti program Pelita Pustaka yang diadakan Tanoto Foundation pada awal tahun 2010. Namun, lagi-lagi kendala terbatasnya ruangan membuat Edi harus berpikir keras.
SDN 012 Silikuan Hulu sebenarnya terdiri dari dua gedung berlantai satu. Satu gedung setengahnya terbuat dari kayu yang diperuntukkan untuk ruang kelas dan ruang guru.
"Gedung kayu itu saja swadaya masyarakat sudah dibuat kelas dan ruang guru. Sudah tidak ada lagi ruangan," kata Edi.
Edi pun sempat memaksakan perpustakaan di dalam kelas dengan diberi papan penyekat. Tetapi, hal itu tidak efektif karena justru mengganggu proses belajar di kelas sampingnya.
Untuk membuat sebuah perpustakaan beserta dengan bukunya, Edi butuh jutaan rupiah. Hal ini tidak memungkinkan mengingat kas sekolah setiap semesternya hanya mendapat Rp 14 juta.
"Anggaran itu habis untuk guru honorer yang jumlahnya 4-5 orang, jadi tidak cukup untuk kebutuhan lain," ujar Edi.
Alam rupanya memberikan solusi kemudahan bagi manusia. Dua buah pohon akasia berukuran besar akhirnya dipotong sebagai bahan dasar membuat perpustakaan berukuran 3x7 meter dan sebuah kantin. Keputusan memangkas pohon yang sudah udzur itu terbilang berat bagi Edi.
"Karena ada pohon akasia, biarlah ini kami korbankan Akasia kami tumbang, dan akhirnya tercipta perpustakaan ukuran 3 x 7 meter," tutur Edi.
Pada waktu itu, kata Edi, memang ada program penghijauan, tetapi keputusan menebang terpaksa diambil karena uang sumbangan Rp 70.000 per anak masih tidak mencukupi.
"Kami kira untuk manfaat yang lebih banyak jadi pohon itu tak apalah ditumbang. Selain kayunya bisa jadi perpustakaan, kayu itu juga bisa dijadikan kantin," papar Edi yang juga pendiri SDN 012 Silikuan Hulu.
Sebelum pohon ditebang, di bawah pohon rindang itu banyak pedagang makanan yang berjualan sehingga membuat kondisi sekolah berantakan. Dengan menebang pohon itu, para pedagang dipindahkan ke sebuah bedeng dari kayu yang diambil dari pohon Akasia itu.
"Setelah itu bantuan dari Tanoto Foundation datang sebanyak 120 buku pinjaman. Awalnya berat karena kalau hilang harus ganti. Tapi kami pikir tak apa demi anak-anak," imbuhnya.
Alhasil, perpustakaan yang diapit ruang kelas dan ruang guru itu kini ramai dikunjungi siswa. Dengan ratusan koleksi judul buku mulai dari fiksi, non-fiksi, ensiklopedia menjadi santapan sehari-hari siswa-siswi SDN 012 Silikuan Hulu.
Ruangan itu memang sederhana hanya terbuat dari kayu bahkan lampu penerangan pun tidak ada. Tetapi, Edi berharap dari ruang kecil itu, sekolahnya bisa mencetak anak-anak yang sukses di kemudian hari. Pohon Akasia yang sebelumnya ditebang pun kini sudah diganti dengan dua buah pohon Ketapang.

7 Tips Agar Lolos dan Diterima Di PTN dan Sekolah Favorit

Masuk Perguruan Tinggi favorit merupakan dambaan bagi semua yang mengidamkan masa depan cerah. Apatah lagi diterima pada jurusan yang diminati dan lagi trend kebutuhan global. Kuliah di Perguruan Tinggi favorit seolah tengah berada di atas jembatan menuju kesuksesan masa depan.

Rasa senang dan gembira dirasakan oleh mereka yang diterima dan mampu memenuhi syarat adminismtrasi dan keuangan untuk mengikuti kuliah di Perguruan Tinggi idaman. Namun Rasa sedih dan kecewa juga terasa mendalam bagi mereka yang tidak dapat berhasil lulus dalam Ujian Masuk dan atau tidak dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi.

Nah berikut TIPS supaya adek-adek bisa diterima di kampus atau sekolah favorit yang diinginkan :
1. Pelajari model-model soal ujian masuk yang telah digunakan sebelumnya. Sekarang sudah banyak diterbitkan dalam bentuk buku.

2. Buat kelompok diskusi/kelompok belajar untuk share penguasaan konsep bahan ujian. Jika punya kocek yang banyak, bisa ikut dalam lembaga bimbingan tes yang sudah menjamur di mana-mana.

3. Pilih jurusan yang sesuai minat dan pastikan jumlah peminatnya sehingga ketatnya kompetisi dapat diprediksi serta membakar motivasi belajar.

4. Carilah peluang donatur untuk mendapatkan beasiswa atau sponsor yang dapat membiayai kuliah. Baik di lembaga pemerintah, swasta ataupun lembaga swadaya masyarakat meskipun harus dengan kontrak ikatan dinas.

5. Mintalah restu dari orang tua atas segala usaha yang akan kamu lakukan.

6. Dekatkan diri kamu pada Sang Pencipta dan bertawakkallah, bagi yang muslim puasa sunnah dan sholat sunnah khusus (tahajjud, dhuha, dan istiharah)

7. Bersedekahlah kepada yang membutuhkan dan berbuat baiklah kepada sesama. Jika engkau membantu orang lain dengan ikhlas karena Allah, niscaya Allah akan memberikan kepada kamu balasan yang berlipat ganda dari arah yang tidak kamu duga.

Dengan menenpuh ke-7 tips di atas, yakinlah bahwa anda akan dapat mengatasi segala rintangan yang kamu hadapi. Sehingga harapan untuk masuk dan kuliah di Perguruan Tinggi favorit niscaya dapat tercapai atas izin Allah., Amin..

Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8205726

Demi Dapatkan SD Favorit Orangtua Rela Menginap di Sekolah

MENGINAP - Puluhan orangtua calon murid SDN Manukan Kulon menginap di halaman sekolah untuk menunggu pendaftaran, Kamis (30/6)

Demi sekolah anak, orangtua tak keberatan melakukan apa saja.Hanya agar bisa mendapatkan formulir pendaftaran di SD negeri, para orangtua di Surabaya nekat menginap di luar pagar sekolah.

Tahun ini, pendaftaran SD negeri dilakukan serempak selama tiga hari mulai Kamis (30/6/2011), pukul 07.00 WIB. Meski dibuka tiga hari, para orangtua sudah bersiap menyerbu sekolah-sekolah tertentu untuk mendapatkan antrean pendaftaran terdepan. Kalau pun harus menginap, tidak ada masalah.

"Ini orangtua di sekitar SDN Manukan Kulon sudah siap-siap menginap seperti tahun lalu. Saya juga ikut menginap waktu mendaftarkan anak saya. Takut kehabisan formulir, karena biasanya hari pertama sudah habis. Daripada anak saya sekolah jauh dari rumah," ungkap Ny Suhartini, salah satu orangtua murid kepada Surya, Rabu (29/6/2011) malam.


Selepas salat isya, mereka berduyun-duyun menuju SD Manukan. Hingga pukul 21.30 WIB sudah berkumpul 39 orangtua calon murid yang mengantre. Di antara mereka ada yang melengkapi diri dengan kursi plastik agar tidak terlalu capai.

Mereka berangkat tengah malam untuk mendapat antrean terdepan. "Kalau tidak begitu, paginya antrean sudah sangat banyak. Bisa-bisa kalau tidak dapat formulir tidak bisa sekolah di sini," tambah wali murid yang sekarang anaknya duduk di kelas dua SDN Manukan Kulon itu.

Kalau pun lelah antre, anggota keluarga lain dikerahkan untuk menggantikan antrean agar tidak direbut orang lain.


Sesuai aturan Dinas Pendidikan Kota Surabaya, setiap SD negeri diberi waktu tiga hari secara manual menerima siswa baru. Meski waktu yang ditetapkan adalah tiga hari, namun formulir yang disediakan selalu ludes pada hari pertama.

Setiap sekolah yang sudah membentuk panitia penerimaan siswa baru harus mengacu pada aturan yang sudah ditetapkan. Tidak ada tes apa pun untuk bisa masuk di SD negeri. Mereka diterima berdasarkan jarak rumah ke sekolah. Selama masih berada di lingkungan sekolah akan diterima. Selain itu, faktor usia juga menjadi pertimbangan, yaitu tujuh tahun. "Syaratnya hanya usia dan domisili. Tak ada tes," tandas Kabid Pendidikan Dasar Dindik Surabaya, Eko Setyaningsih.

Namun, jika nanti jumlah pendaftar itu semua memenuhi kualifikasi, panitia akan menambah penilaian dengan melihat waktu mendaftar. Semakin awal atau lebih dulu mendaftarkan diri semakin menjaga peluang ini.


Hal yang sama juga akan terjadi di beberapa sekolah yang selama ini difavoritkan warga. Dari yang difavoritkan warga tersebut beberapa di antaranya adalah SDN Kertajaya, SDN Menanggal, SDN Ketabang, dan SDN Kaliasin.

Di sekolah-sekolah tersebut, ratusan wali murid juga rela mengantre demi mendapatkan formulir penerimaan siswa baru. Meski tidak sampai menginap, namun mereka rela antre selepas subuh.

"Kalau mau antre pukul 05.00 saja. Nanti tak kebagian formulir wong sehari sudah habis. Dulu banyak yang kecele karena sehari sudah ludes," ucap wali murid SDN Kertajaya yang anaknya naik kelas dua.

Salah satu tukang parkir di lingkungan sekolah itu juga mengakui bahwa formulir akan habis dalam sehari. Biasanya sekolah hanya akan mencetak formulir sesuai pagu. Namun, karena membeludak, formulir diperbanyak saat itu juga.

Sekolah-sekolah tersebut menjadi favorit sudah bertahun-tahun. Ini tampak dalam setiap masuk dan pulang sekolah selalu dipenuhi mobil pengantar. Tidak jelas apakah bisa dipastikan bahwa mereka yang bermobil itu adalah warga sekitar SD. Beberapa ada yang menyebut ada yang dari luar lingkungan sekolah.

Namun, hal ini ditolak Kepala SDN Kertajaya, Muhammad Na'im. Kasek di sekolah favorit ini menegaskan bahwa semua penerimaan siswa baru di sekolahnya sesuai aturan. "Tidak ada titip-titipan dari siapa pun. Mereka yang kami terima sesuai domisili. Selain itu biasanya kami juga lakukan pengecekan kesehatan," kata Na'im.

SDN Kertajaya ini menyediakan pagu sebanyak 160 kursi. Namun, dari pagu ini setiap tahun selalu diserbu sampai 240 pendaftar. Kondisi ini mengakibatkan wali murid khawatir anaknya tak masuk ranking pagu yang dimaksud. Pendaftaran di SDN Kertajaya, Pucang ini, akan dibuka mulai pukul 07.00 sampai pukul 12.00.

Eko Setyaningsih selaku Kabid Pendidikan Dasar melarang keras apabila sekolah-sekolah itu memanfaatkan kesempatan. Jika sekolah tersebut kedapatan melakukan praktik pesan bangku hingga inden, akan disanksi tegas. "Sepengetahuan saya, sejauh ini belum ada yang begitu," kata Eko.

Sementara itu, Pendaftaran SDN yang dibuka dan langsung diserbu orangtua yang berbondong-bondong mendaftar ke SDN favorit menunjukkan bila mereka terkena mitos lama berupa sekolah favorit. Padahal seluruh SDN sudah memiliki metode pembelajaran yang sama. Tidak ada yang beda.

"Jadi sudah ada metode dan aturan yang sama di SDN. Sudah tidak ada alasan orangtua untuk mengikuti mitos-mitos SDN favorit dalam menyekolahkan anak-anaknya," kata Daniel Rosyid, pembina dari Dewan Pendidikan Jatim, ketika dihubungi pada Rabu (29/6) malam.

Sikap masyarakat yang sibuk berebut mendaftar di SDN favorit adalah perilaku yang tidak sehat. Menurut Daniel, seharusnya tokoh masyarakat di sekitar dan pemerintah untuk memberi pengertian guna mematahkan mitos tersebut. Karena bila diteruskan akan menunjukkan bila mutu dari SDN yang ada di kota Surabaya ini jomplang.

"Padahal, semua sama. Jadi jangan sampai pemerintah dalam hal ini sekolah dan Dinas Pendidikan baik kota maupun cabang untuk tidak mengikuti kepentingan orangtua yang ngawur dengan mengikuti mitos ini, memaksakan anaknya harus di sekolah favorit," ungkap Daniel.

Lebih lanjut, Daniel menegaskan, SDN dalam pendaftarannya juga tidak boleh melakukan seleksi apa pun. Mereka harus mengutamakan anak yang bertempat tinggal di dekat dengan sekolah tersebut. Selanjutnya bila berlebih, pemerintah-lah yang mencari anak tersebut dan mencarikan SDN lain yang terdekat. 

Sumber: http://www.tribunnews.com/2011/06/30/demi-dapatkan-sd-favorit-orangtua-rela-menginap-di-sekolah

Game bagus dan mendidik yang bisa mengasah otak kita..

Mau game yang mengasah berhitung matematik agan silahkan

Tug Team Dirt Bike Fractions


Tug Team Dirt Bike Fractions adalah lomba saling tarik - menarik multi-player game untuk membandingkan pecahan. Tim dengan tingkat tercepat jawaban yang benar akan memenangkan tarik tambang.. 1-8 pemain dapat bermain sekaligus.



Jet Ski Addition
Jet Ski Addition adalah pemain multi-racing game untuk penambahan. Seberapa cepat siswa dengan benar menjawab masalah tambahan menentukan seberapa cepat jet ski akan pergi. Siswa dengan tingkat tercepat jawaban yang benar akan menang lomba. Hits dicatat dan ditampilkan di akhir pertandingan. 1-4 pemain dapat bermain sekaligus.



Grand Prix Multiplication
Grand Prix Multiplication adalah pemain multi-racing game untuk perkalian. Pemain berlomba satu sama lain untuk menangkap Piala perkalian! Seberapa cepat pemain dengan benar menjawab masalah perkalian akan menentukan seberapa cepat mobil balap akan melaju. pemain dengan tingkat tercepat jawaban yang benar akan menang lomba.. 1-4 pemain dapat bermain sekaligus..



Country Toad

Country Toad memberikan praktek di negara-negara belajar dan kota-kota mereka. Kata target muncul di bawah katak, dengan negara-negara dalam bentuk pulau yang mengapung untuk katak. Anda harus melompat pada negara yang cocok dengan ibu kota diberikan. Jika Anda melompat ke arah negara yang salah, katak Anda akan jatuh ke dalam danau..


 
Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6834762

Suka Duka Guru di Pelosok Kebun Sawit Riau



PELALAWAN — Para guru di kawasan pedalaman Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau, memahami risiko yang dihadapi dalam menjalankan tugasnya. Di beberapa tempat, listrik hanya menyala pada malam hari. Belum lagi akses jalan yang buruk, membuat perjalanan ke sekolah harus ditempuh dengan pengorbanan.

Saria Rita Bangun (42), guru SDN 010 Silikuan Hulu, misalnya. Ia mengaku sering kali datang terlambat ke sekolah pada musim hujan. Pasalnya, hujan menyebabkan akses jalan dari rumahnya yang terletak di Desa Lubuk Kembang akan tertutup genangan air dan licin.

"Sulitnya mengajar di pedalaman ini akses jalannya. Kalau hujan, jalanan itu licin karena hanya tanah. Tanah di depan sekolah juga rusak jadi timbul genangan air," kata Rita, Jumat (25/11/2011), saat dijumpai Kompas.com, di SDN 010 Silikuan Hulu, seusai peringatan Hari Guru.

Tetapi, kata Rita, hambatan itu tak menghalanginya. Ia tetap mengajar meski datang terlambat.
Sulitnya mengajar di pedalaman ini akses jalannya. Kalau hujan, jalanan itu licin karena hanya tanah. Tanah di depan sekolah juga rusak jadi timbul genangan air.
-- Rita, guru SDN 010 Silikuan Hulu
"Kalau hujannya mulai reda, saya ke sekolah naik motor. Kecuali hujannya enggak berhenti, saya izin karena jalan enggak bisa dilewati," kisahnya.

Di wilayah Kabupaten Pelalawan, 93 persen wilayahnya adalah dataran rendah. Sementara, 7 persen sisanya merupakan wilayah perbukitan yang didominasi hutan konservasi dengan adanya Taman Nasional Tesso Nilo dan hutan perkebunan sawit.

Kecamatan Ukui termasuk salah satu wilayah yang ada di daerah perkebenunan sawit. Sebagian besar penduduknya juga merupakan transmigran dari Pulau Jawa yang akhirnya bercocok tanam kelapa sawit. Akses jalan di kawasan ini terbilang buruk. Jalan mendaki dan berliku-liku hanya "beraspalkan" tanah. Di sana-sini banyak terdapat lekukan tanah yang berbahaya bagi kendaraan yang melintas. Alat transportasi utama yang digunakan masyarakat adalah sepeda motor.

Saat siang hari, debu-debu di jalan itu beterbangan sehingga mengganggu pandangan mata. Jika hujan, jalanan ini licin, sementara jalanan yang ada lekukannya akan menimbulkan genangan.

Sementara, jarak antara perumahan dan sekolah mau tidak mau harus ditempuh dengan sepeda motor. Akan sangat sulit bagi sepeda motor melaju di jalan-jalan itu dalam kondisi hujan. Sulitnya akses jalan itu akhirnya juga membuat informasi yang diterima terlambat.

Rita mengatakan, jika ada perlombaan antarsekolah, SDN 010 Silikuan Hulu selalu menjadi sekolah yang paling terakhir mendapatkan informasi.

"Biasanya untuk baru tahu setengah bulan sebelumnya. Jadi persiapannya cepat-cepat. Itu pun harus kita yang proaktif tanya ke kecamatan," keluh Rita.

Meski demikian, prestasi SDN 010 Silikuan Hulu terbilang "moncer". Sekolah sederhana dengan dua gedung berlantai satu ini mampu mencetak prestasi masuk dalam tiga besar sekolah terbaik setiap tahunnya se-Kecamatan Ukui.

Minim fasilitas

Hal lain yang menjadi kendala adalah minimnya fasilitas. Di perkotaan, anak setingkat sekolah dasar sudah terbiasa menjamah teknologi. Lain halnya dengan siswa di Ukui. Di SDN 010 Silikuan Hulu, para siswa belum mendapatkan fasilitas komputer.

"Di sini belum ada komputer. Jadi, yah, masih jadul bangetlah," tutur Suharni, salah seorang guru di sekolah itu.

Jangankan komputer, daya listrik di sekolah ini juga tidak cukup untuk memfasilitasi itu. Sebuah perpustakaan mini yang baru dibangun sekolah ini juga tampak suram. Namun, keterbatasan ini tak membuat surut semangat para siswa yang mengenyam pendidikan di sana. Mereka tetap asyik dengan bacaannya masing-masing.

"Listriknya harus dinyalain pakai diesel, Mbak," sahut salah seorang petugas perpustakaan saat beberapa wartawan mencari tombol lampu.

Rupanya, karena daya listrik tidak kuat, maka perpustakaan harus dikorbankan dengan menggunakan mesin diesel.

Suharni yang menjadi wali kelas I mengaku sering kesulitan saat mengajarkan siswa membaca dan menulis.

"Orangtuanya maksa untuk masuk sekolah, padahal anaknya belum punya bekal apa-apa tentang baca tulis. Mau enggak mau kita terima, karena sekolah di sekitar sini, kan, cuma ini saja," ujar Suharni yang merupakan pendiri SDN 010 Silikuan Hulu ini.

Selain itu, sekolah ini juga tidak memiliki alat peraga, seperti bentuk huruf, gambar-gambar kalimat pendek, ataupun angka-angka. Suharni sudah pernah mengajukan ke sekolah untuk menyediakan alat-alat itu. Namun, keterbatasan dana menyebabkan permintaan itu belum terpenuhi.

"Kalau di pedalaman ini, kami, para guru mengerti kondisinya terbatas. Jadi harus kreatif-kreatif kita bagaimana sekolah ini harus tetap berjalan," kata Suharni.

DPR Prioritaskan Dana Sekolah Terpencil

Syahdan Putra Kusuma / SMA  Budi Luhur

JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Fayakhun Andriadi, mengatakan pihaknya berkomitmen mendorong percepatan pengalokasian dana pendidikan, khususnya bagi perbaikan dan pengembangan sekolahan dari tingkat SD hingga SMP di daerah-daerah terpencil.
"Termasuk untuk daerah-daerah khusus seperti di pulau-pulau terdepan (terluar) Nusantara yang sulit dijangkau," kata mantan anggota Komisi I DPR RI ini kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Fayakhun Andriadi menjelaskan ada pos khusus untuk anggaran bagi peningkatan dan pengembangan gedung-gedung sekolah di daerah  terpencil tersebut pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2010.
"Anggaran itu dialokasikan pada pos Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pendidikan (DPPIP) yang kami dorong segera bisa dimanfaatkan untuk mempercepat penanganan sekolahan yang rusak akibat berbagai hal, baik itu karena bencana maupun hal lain," katanya menandaskan.
Ia berharap pemerintah melalui instrumen pelaksananya bisa bergerak secara proaktif agar pada tahun ajaran mendatang masalah kerusakan bangunan di berbagai daerah terpencil semakin berkurang.
"Percuma saja ada anggaran yang banyak jika instrumen pelaksananya tak proaktif. Ini bisa mengganggu proses belajar mengajar. Makanya, pihak DPR akan mengawalnya," kata Fayakhun Andriadi.

Sekolah Terpencil Perlu Perhatian




Bandung - Kualitas dan kuantitas penelitian di sekolah-sekolah daerah terpencil harus ditingkatkan. Banyak bahan penelitian di daerah belum termanfaatkan karena minim kualitas sumber daya manusia dan terkendala infrastruktur.
”Potensi yang ada di daerah justru lebih banyak karena baru sedikit penelitian yang dilakukan siswa SMP atau SMA saat ini,” kata anggota Tim Seleksi Nasional untuk International Conference of Young Studies dari Yayasan Surya, Srisetiowati Saeful, Kamis (16/12) di Bandung.
Srisetiowati mengakui, tak mudah mendampingi langsung sekolah di daerah terpencil. Sumber daya manusia yang mampu memberikan dukungan dan motivasi bimbingan penelitian masih sedikit dan terkendala infrastruktur. Ia mencontohkan, baru ada empat region yang menyelenggarakan seleksi International Conference of Young Studies (ICYS), yakni Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan.
ICYS adalah lomba penelitian internasional dalam bidang fisika, matematika, ekologi, dan komputer. Puncak acara yang berlangsung di Moskow, Rusia, pada 14-16 April 2011 akan diikuti siswa SMP dan SMA dari 25 negara.
Peran aktif
Srisetiowati mengharapkan peran aktif sekolah, pemerintah, atau swasta untuk ikut menggerakkan minat terhadap penelitian. Ia mengingatkan, materi penelitian tidak harus selalu rumit, tetapi bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan lebih baik penelitian difokuskan pada kekhasan daerah itu sendiri.

”Sejauh ini kami sudah mengundang secara terbatas guru dari daerah untuk ikut dalam pelatihan penelitian. Bila sumber daya manusia pengajar bertambah, kami akan lebih aktif hadir di sekolah-sekolah di daerah untuk mendorong penelitian siswa,” ujarnya.
Kendala tersebut juga diungkapkan guru pendamping SMAN 1 Samarinda, Kalimantan Timur, Dikdik Supriyadi. Ia mengatakan, iklim penelitian di Kalimantan dan Jawa jauh berbeda. Di Jawa, hampir setiap tahun ada perlombaan dan lokakarya tentang penelitian. Selain itu, bahan belajar untuk meneliti, seperti buku ilmiah, juga tersedia.
”Di Kalimantan, jarang ada lomba penelitian dan toko buku yang menyediakan bahan ajar penelitian. Kami harus pergi ke Sumatera atau Jawa untuk ikut lomba penelitian,” kata Dikdik yang mengasuh penelitian pada sembilan bidang berbeda ini.
Namun, menurut dia, hal itu tak bisa dituding sebagai penyebab utama minimnya minat meneliti. Langkah kreatif terus dilakukan, di antaranya mengikuti lomba penelitian di Jawa dan daerah lain sembari membeli dan melengkapi koleksi buku ilmu pengetahuan yang tidak ada di Kalimantan.
”Jangan menyerah bila ingin maju. Masyarakat di daerah lain juga seharusnya ikut aktif dalam mendorong pemerataan penelitian,” katanya

Permainan Mengasah Otak


nda jenuh dan bosan ketika sedang menunggu...atau jenuh dengan acara televisi yang hanya itu-itu saja sedangkan ingin pergi tapi situasi dan kondisi tidak memungkinkan. Lalu apa yang harus Anda lakukan?! Sebenarnya, banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk mengusir kebosanan di rumah selain tidur atau menonton televisi, misalnya berkebun, membaca buku atau majalah, dan lain-lain.

Namun bila Anda tidak suka dengan aktivitas tersebut, Anda lebih suka dengan aktivitas yang merangsang otak maka tidak ada salahnya, Anda mencoba beberapa permainan berikut ini.

01. Teka-Teki Silang

Anda harus mengisi kotak-kotak yang saling silang baik secara mendatar maupun menurun dengan jawaban dari beberapa pertanyaan yang tersedia baik sisi mendatar ataupun menurun.

02. Figjig

Hal yang sama dengan Teka-Teki Silang berlaku pada permainan ini hanya bedanya dalam saling silang ini bukanlah kata melainkan angka.

03. Sudhoko

Mirip dengan Figjig, namun permainan ini mempunyai peraturan bahwa angka yang tersedia hanya boleh terpakai satu kali dalam setiap kotak baik mendatar maupun menurun.

04. Othelo

Permainan ini mirip dengan catur namun hanya memakai dua macam biji yaitu hitam dan putih dengan peraturan bahwa setiap biji yang diapit oleh biji lawan akan beralih warna sama dengan biji lawan.


05. Catur

Permainan ini tentu sudah tidak asing lagi...Anda dapat memenangkan permainan bilamana mampu mendapatkan raja lawan.

06. Scrabble

Permainan ini menguji perbendaharaa kosa kata bahasa Inggris Anda.

07. Halma

Permainan ini melibatkan dua atau tiga pemain di mana masing-masing pemain harus bisa memindahkan bidak-bidaknya ke tempat tujuan dengan cara melompati bidak lawan. Siapa yang cepat memindahkan semua bidak ke tempat tujuan, dialah pemenang dari permainan ini.

08. Monopoli

Permainan ini melatih diri Anda untuk melakukan wirausaha.


9. Rubik





Permainan yang membutuhkan kemampuan otak dengan cari menentukan warna dari kotak berukuran 3x3 dsb debgan cara yang berbeda-beda .


Sumber: http://id.shvoong.com/society-and-news/opinion/2156004-permainan-mengasah-otak/



Cara-cara Belajar Paling Efektif dan Efisien

Belajar…. ya mungkin bagi sebahagian mahasiswa merupakan momok yang paling besar saat akan menghadapi ujian, tapi sebenarnya jika kita tahu bagaimana cara belajar yang efektif maka kita akan mudah belajar, tanpa harus mengenal sistem kebut semalam hehe
okey berikut 7 hal yang perlu diperhatikan tentang belajar!




1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri / dkampus / atau dimana saja sehingga dapat lebih santai. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang kamu anggap pandai dan rajin belajar agar hal hal yang kamu tidak ketahui dapat kamu ketahui dari teman kamu tersebut. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan dosen maupun belum dijelaskan dosen
2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
pada saat mengikuti perkuliahan penting untuk membuat intisari pelajaran, Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. sehingga kita dapat mengupas lebih jauh intisari tersebut ketika berada diperpustakaan atau mengambil sumber lain via internet.
3. Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.
4. Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.
5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman. Selain itu
6. Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.
7. Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.

sumber : http://www.anakunhas.com/2011/05/7-cara-belajar-efektif.html

Homeschooling Alternatif Untuk Sekolah

Homeschooling
Istilah Homeschooling sendiri berasal dari bahasa Inggris berarti sekolah rumah. Homeschooling berakar dan bertumbuh di Amerika Serikat. Homeschooling dikenal juga dengan sebutan home education, home based learning atau sekolah mandiri. Pengertian umum homeschooling adalah model pendidikan dimana sebuah keluarga memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anaknya dengan menggunakan rumah sebagai basis pendidikannya. Memilih untuk bertanggungjawab berarti orangtua terlibat langsung menentukan proses penyelenggaraan pendidikan, penentuan arah dan tujuan pendidikan, nilai-nilai yang hendak dikembangkan, kecerdasan dan keterampilan, kurikulum dan materi, serta metode dan praktek belajar (bdk. Sumardiono, 2007:4).

Peran dan komitmen total orangtua sangat dituntut. Selain pemilihan materi dan standar pendidikan sekolah rumah, mereka juga harus melaksanakan ujian bagi anak-anaknya untuk mendapatkan sertifikat, dengan tujuan agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Banyak orang tua Indonesia yang mempraktekkan homeschooling mengambil materi pelajaran, bahan ujian dan sertifikat sekolah rumah dari Amerika Serikat. Sertifikat dari negeri paman Sam itu diakui di Indonesia (Departemen Pendidikan Nasional) sebagai lulusan sekolah Luar Negeri (Kompas, 13/3/2005).

Dalam Pendidikan Nasional
Departemen Pendidikan Nasional menyebut sekolah-rumah dalam pengertian pendidikan homeschooling. Jalur sekolah-rumah ini dikategorikan sebagai jalur pendidikan informal yaitu jalur pendidikan keluarga dan lingkungan (pasal 1 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional – Sisidiknas No. 20/2003). Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Meskipun pemerintah tidak mengatur standar isi dan proses pelayanan pendidikan informal, namun hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal (sekolah umum) dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan (pasal 27 ayat 2).

Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Juga dijelaskan sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional (pasal 1).

Berdasarkan definisi pendidikan dan sistem pendidikan nasional tersebut, sekolah rumah menjadi bagian dari usaha pencapaian fungsi dan tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sejarah Singkat

Filosofi berdirinya sekolah rumah adalah “manusia pada dasarnya makhluk belajar dan senang belajar; kita tidak perlu ditunjukkan bagaimana cara belajar. Yang membunuh kesenangan belajar adalah orang-orang yang berusaha menyelak, mengatur, atau mengontrolnya” (John Cadlwell Holt dalam bukunya How Children Fail, 1964). Dipicu oleh filosofi tersebut, pada tahun 1960-an terjadilah perbincangan dan perdebatan luas mengenai pendidikan sekolah dan sistem sekolah. Sebagai guru dan pengamat anak dan pendidikan, Holt mengatakan bahwa kegagalan akademis pada siswa tidak ditentukan oleh kurangnya usaha pada sistem sekolah, tetapi disebabkan oleh sistem sekolah itu sendiri.

Pada waktu yang hampir bersamaan, akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an, Ray dan Dorothy Moor melakukan penelitian mengenai kecenderungan orang tua menyekolahkan anak lebih awal (early childhood education). Penelitian mereka menunjukkan bahwa memasukkan anak-anak pada sekolah formal sebelum usia 8-12 tahun bukan hanya tak efektif, tetapi sesungguhnya juga berakibat buruk bagi anak-anak, khususnya anak-anak laki-laki karena keterlambatan kedewasaan mereka (Sumardiono, 2007: 21).

Setelah pemikirannya tentang kegagalan sistem sekolah mendapat tanggapan luas, Holt sendiri kemudian menerbitkan karyanya yang lain Instead of Education; Ways to Help People Do Things Better, (1976). Buku ini pun mendapat sambutan hangat dari para orangtua homeschooling di berbagai penjuru Amerika Serikat. Pada tahun 1977, Holt menerbitkan majalah untuk pendidikan di rumah yang diberi nama: Growing Without Schooling.

Serupa dengan Holt, Ray dan Dorothy Moore kemudian menjadi pendukung dan konsultan penting homeschooling. Setelah itu, homeschooling terus berkembang dengan berbagai alasan. Selain karena alasan keyakinan (beliefs) , pertumbuhan homeschooling juga banyak dipicu oleh ketidakpuasan atas sistem pendidikan di sekolah formal.

Di Indonesia

Perkembangan homeschooling di Indonesia belum diketahui secara persis karena belum ada penelitian khusus tetang akar perkembangannya. Istilah homeschooling merupakan khazanah relatif baru di Indonesia. Namun jika dilihat dari konsep homeschooling sebagai pembelajaran yang tidak berlangsung di sekolah formal alias otodidak, maka sekolah rumah sudah tidak merupakan hal baru. Banyak tokoh-tokoh sejarah Indonesia yang sudah mempraktekkan homeschooling seperti KH. Agus Salim, Ki Hajar Dewantara, dan Buya Hamka (Makalah Dr. Seto Mulyadi, 18 Juni 2006).
Dalam pengertian homeschooling ala Amerika Serikat, sekolah rumah di Indonesia sudah sejak tahun 1990-an. Misalnya Wanti, seorang ibu yang tidak puas dengan sistem pendidikan formal. Melihat risiko yang menurut Wanti sangat mahal harganya, dia banting setir. Tahun 1992 Wanti mengeluarkan semua anaknya dari sekolah dan memutuskan mengajar sendiri anak-anaknya di rumah. Ia mempersiapkan diri selama 2 tahun sebelum menyekolahkan anaknya di rumah. Semua kurikulum dan bahan ajar diimpor dari Amerika Serikat.Wanti sadar keputusannya mengandung konsekuensi berat. Dia harus mau capek belajar lagi, karena bersekolah di rumah berarti bukan anaknya saja yang belajar, tetapi justru orangtua yang harus banyak belajar.
Demikian juga Helen Ongko (44), salah seorang ibu yang mendidik anaknya dengan bersekolah di rumah, sampai harus ke Singapura dan Malaysia mengikuti seminar tentang hal ini. Dia ingin benar-benar mantap, baru mengambil keputusan. “Kebetulan waktu itu kondisi ekonomi sedang krisis sehingga kami banyak di rumah. Eh, ternyata enak ya belajar bersama di rumah,” kata Helen yang mulai mengajar anak di rumah tahun 2000 (Kompas, 13/3/2005).
Di Indonesia baru beberapa lembaga yang menyelenggarakan homeschoooling, seperti Morning Star Academy dan lembaga pemerintah berupa Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM).

Morning Star Academy, Lembaga pendidikan Kristen ini berdiri sejak tahun 2002 dengan tujuan selain memberikan edukasi yang bertaraf internasional, juga membentuk karakter siswanya.

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan program pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan jalur informal. Badan penyelenggara PKBM sudah ada ratusan di Indonesia. Di Jakarta Selatan aja, ada sekitar 25 lembaga penyelenggara PKBM dengan jumlah siswa lebih kurang 100 orang. Setiap program PKBM terbagi atas Program Paket A (untuk setingkat SD), B (setingkat SMP), dan Paket C (setingkat SMA). PKBM sebenarnya menyelenggarakan proses pendidikan selama 3 hari di sekolah, selebihnya, tutor mendatangi rumah para murid. Para murid harus mengikuti ujian guna mendapatkan ijazah atau melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Perbedaan Ijazah dengan sekolah umum, PKBM langsung mengeluarkannya dari pusat.

Saat ini, perkembangan homeschooling di Indonesia dipengaruhi oleh akses terhadap informasi yang semakin terbuka dan membuat para orang tua memiliki semakin banyak pilihan untuk pendidikan anak-anaknya.

Faktor-Faktor Pemicu dan Pendukung Homechooling

  • Kegagalan sekolah formal
Baik di Amerika Serikat maupun di Indonesia, kegagalan sekolah formal dalam menghasilkan mutu pendidikan yang lebih baik menjadi pemicu bagi keluarga-keluarga di Indonesia maupun di mancanegara untuk menyelenggarakan homeschooling. Sekolah rumah ini dinilai dapat menghasilkan didikan bermutu.

  • Teori Inteligensi ganda
Salah satu teori pendidikan yang berpengaruh dalam perkembangan homeschooling adalah Teori Inteligensi Ganda (Multiple Intelligences) dalam buku Frames of Minds: The Theory of Multiple Intelligences (1983) yang digagas oleh Howard Gardner. Gardner menggagas teori inteligensi ganda. Pada awalnya, dia menemukan distingsi 7 jenis inteligensi (kecerdasan) manusia. Kemudian, pada tahun 1999, ia menambahkan 2 jenis inteligensi baru sehingga menjadi 9 jenis inteligensi manusia. Jenis-jenis inteligensi tersebut adalah:Inteligensi linguistik; Inteligensi matematis-logis; Inteligensi ruang-visual; Inteligensi kinestetik-badani; Inteligensi musikal; Inteligensi interpersonal; Inteligensi intrapersonal; Inteligensi ligkungan; dan Inteligensi eksistensial.

Teori Gardner ini memicu para orang tua untuk mengembangkan potensi-potensi inteligensi yang dimiliki anak. Kerapkali sekolah formal tidak mampu mengembangkan inteligensi anak, sebab sistem sekolah formal sering kali malahan memasung inteligensi anak.
(Buku acuan yang dapat digunakan mengenai teori inteligensi ganda ini dalam bahasa Indonesia ini, Teori Inteligensi Ganda, oleh Paul Suparno, Kanisius: 2003).

  • Sosok homeschooling terkenal
Banyaknya tokoh-tokoh penting dunia yang bisa berhasil dalam hidupnya tanpa menjalani sekolah formal juga memicu munculnya homeschooling. Sebut saja, Benyamin Franklin, Thomas Alfa Edison, KH. Agus Salim, Ki Hajar Dewantara dan tokoh-tokoh lainnya.
Benyamin Franklin misalnya, ia berhasil menjadi seorang negarawan, ilmuwan, penemu, pemimpin sipil dan pelayan publik bukan karena belajar di sekolah formal. Franklin hanya menjalani dua tahun mengikuti sekolah karena orang tua tak mampu membayar biaya pendidikan. Selebihnya, ia belajar tentang hidup dan berbagai hal dari waktu ke waktu di rumah dan tempat lainnya yang bisa ia jadikan sebagai tempat belajar.

  • Tersedianya aneka sarana
Dewasa ini, perkembangan homeschooling ikut dipicu oleh fasilitas yang berkembang di dunia nyata. Fasilitas itu antara lain fasilitas pendidikan (perpustakaan, museum, lembaga penelitian), fasilitas umum (taman, stasiun, jalan raya), fasilitas sosial (taman, panti asuhan, rumah sakit), fasilitas bisnis (mall, pameran, restoran, pabrik, sawah, perkebunan), dan fasilitas teknologi dan informasi (internet dan audivisual).

Homeschooling vs Sekolah Umum
Model pendidikan yang paling terkenal dan diakui masyarakat adalah sistem sekolah atau pendidikan formal baik yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta. Sekolah umum seringkali dipandang sebagian orang lebih valid dan disukai.

Namun bagi sebagian orang, sistem sekolah umum merupakan sekolah yang tidak memuaskan bagi perkembangan diri anak. Sekolah umum menjadi kambing hitam atas output yang dikeluarkannya. Hal ini terlihat dari output pendidikan formal banyak menjadi koruptor, pelaku mafia peradilan, politisi pembohong, dan penipu kelas kakap. Alasan kekecewaan itulah memicu keluarga-keluarga memilih sekolah rumah alias homeschooling sebagai pendidikan alternatif.

Pada hakekatnya, baik homeschooling maupun sekolah umum, sama-sama sebagai sebuah sarana untuk menghantarkan anak-anak mencapai tujuan pendidikan seperti yang diharapkan. Namun homeschooling dan sekolah memiliki perbedaan.

Pada sistem sekolah, tanggung jawab pendidikan anak didelegasikan orang tua kepada guru dan pengelola sekolah. Pada homeschooling, tanggung jawab pendidikan anak sepenuhnya berada di tangan orang tua.

Sistem di sekolah terstandardisasi untuk memenuhi kebutuhan anak secara umum, sementara sistem pada homeschooling disesuaikan dengan kebutuhan anak dan kondisi keluarga.

Pada sekolah, jadwal belajar telah ditentukan dan seragam untuk seluruh siswa. Pada homeschooling jadwal belajar fleksibel, tergantung pada kesepakatan antara anak dan orang tua.

Pengelolaan di sekolah terpusat, seperti pengaturan dan penentuan kurikulum dan materi ajar. Pengelolaan pada homeschooling terdesentralisasi pada keinginan keluarga homeschooling. Kurikulum dan materi ajar dipilih dan ditentukan oleh orang tua.

Kelebihan dan Kekurangan Homeschooling
Dari perbedaan di atas, kita dapat menyebutkan kelebihan homeschooling, antara lain: adaptable, artinya sesuai dengan kebutuhan anak dan kondisi keluarga; mandiri artinya lebih memberikan peluang kemandirian dan kreativitas individual yang tidak didapatkan di sekolah umum; potensi yang maksimal, dapat memaksimalkan potensi anak, tanpa harus mengikuti standar waktu yang ditetapkan sekolah; siap terjun pada dunia nyata. Output sekolah rumah lebih siap terjun pada dunia nyata karena proses pembelajarannya berdasarkan kegiatan sehari-hari yang ada di sekitarnya; terlindung dari pergaulan menyimpang. Ada kesesuaian pertumbuhan anak dengan dengan keluarga. Relatif terlindung dari hamparan nilai dan pergaulan yang menyimpang (tawuran, narkoba, konsumerisme, pornografi, mencontek dan sebagainya); Ekonomis, biaya pendidikan dapat menyesuaikan dengan kondisi keuangan keluarga.

Di sisi lain, homeschooling mempunyai kelemahan-kelemahan yang dapat disebutkan berikut ini: membutuhkan komitmen dan tanggung jawab tinggi dari orang tua; memiliki kompleksitas yang lebih tinggi karena orangtua harus bertanggung jawab atas keseluruhan proses pendidikan anak; keterampilan dan dinamika bersosialisasi dengan teman sebaya relatif rendah; ada resiko kurangnya kemampuan bekerja dalam tim (team work), organisasi dan kepemimpinan; proteksi berlebihan dari orang tua dapat memberikan efek samping ketidakmampuan menyelesaikan situasi dan masalah sosial yang kompleks yang tidak terprediksi.

sumber : http://pormadi.wordpress.com/2007/11/12/homeschooling/